Semenjak menikah, entah kenapa jadi selalu kehabisan kata-kata untuk nulis, apalagi tentang cinta. Berkebalikan dengan teman-teman yang semenjak nikah menjadi semakin aktif menulis dan mungkin semakin banyak ide.
Dulu, waktu belum nikah, saya punya segudang kosakata indah yang bisa dirangkai menjadi sebuah prosa. Entah kenapa, sekarang kosakata tersebut malah cuma berputar-putar di kepala. Melingkari hati yang selalu berubah warnanya. Mungkin “kata-kata” sementara lupa, bagaimana terangkai agar terlihat manis menjadi sebuah cerita.
Kali ini saya memaksa mereka mulai bergandengan tangan menceritakan apa yang saya rasa.