Uncategorized

Husband Appreciation Day

Berseliweran di ig story untuk ngepost foto/video suami sebagai bentuk apresiasi. Mau ikutan tapi mager milih foto. Sebenernya banyak sih foto kami berdua maupun bertiga sama anak. Tapi, dari suami aku belajar bahwa ternyata seseru itu nge-keep ranah privacy. Walaupun sebenernya aku nggak private-private amat, tapi dibandingkan aku yang dulu ‘dikit-dikit posting’ sekarang udah perlahan mulai mengurangi over-expose. Sekalinya ada moment seperti ini, pengen nulis caption singkat di instagram kok kayaknya jadi sangat tidak singkat. Jadilah kita move saja ya bunda ke blog 😉

Seperti judulnya, bahwa tulisan ini adalah bentuk apresiasi terhadap suami, katanya ini ‘Husband Day’ tapi aku nggak tau sejak kapan ada day-day begini. Kayaknya dulu di buku-pintar nggak ada ya (90s vibe). Saking groginya mau nulis tentang suami, bikin intro sampe 2 paragraph begini ahaha.

Yang aku tahu dulu sebelum menikah, suami istri adalah pasangan halal untuk beribadah bersama, membangun keluarga, mendidik anak (jika ada), dan hidup bersama sampai tua. Namun ternyata lebih dari itu, suami dan istri yang hidup bersama dengan hadir penuh, jiwanya akan menyatu walau raga selalu berseteru. Aku dan kamu adalah satu, selama kau ada di pihakku, aku merasa utuh. Hatiku berderu jika harimu sendu, maka jangan pernah tunjukkan pilu padaku yang mudah layu.

Hi, kamu. Jika dalam pernikahan kita menemui masalah dan ujian yang rasanya sangat berat hingga timbul ragu, kuncinya adalah diskusi walau tanpa solusi. Aku sudah mengenalmu selama setengah hidupku, tapi aku masih kalah dalam memahamimu. Ingatkan aku untuk saling belajar, untuk saling mengerti, hingga penuh rasa saling mencintai.

Iya benar, setiap ujian datang, memang akan selalu ada perdebatan dalam mencari jalan, tapi bukan untuk saling menjatuhkan apalagi menjadi lawan. Aku tetap membutuhkanmu dalam setiap keputusan.

Terima kasih kamu untuk mau bertahan saling belajar walau rasa perih memenuhi diri.

Terima kasih untuk mau hidup ‘saling‘ denganku, sehingga aku tak pernah merasa sendiri dalam mencintai.

Cinta · Poem

Bucin

Jejak kata terangkai indah jika rindu sedang menguasai rasa. Sudah lama sejak kita bersama, kehadiranmu selalu mampu membelah rindu, menjadi kepingan harapan untuk segala doa.

Diriku terlalu sibuk membersamaimu saat kau ada di sampingku, kata-kata indah itu kini menjadi cerita. Keluhan tidak penting seperti salah beli sayur, menceritakan hal lucu yang ada di media sosial, rasa letih dalam mengejar asa, sampai rasa syukur karna bisa merasakan aroma nafasmu, menjadi terasa lebih indah daripada kata-kata yang terangkai menjadi surat cinta.

Selalu dengan rasa yang sama seperti saat awal mula, bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kekurangan selalu bersama dengan kelebihan yang terungkap setiap harinya, bagaikan sepasang sepatu, berbeda tetapi harus dua.

Mencintai kekuranganmu ternyata sulit juga, yang aku bisa hanyalah jatuh. Jatuh cinta berkali-kali yang ternyata padamu lagi.

Cinta · Kontemplasi

Partner

Semenjak menikah, entah kenapa jadi selalu kehabisan kata-kata untuk nulis, apalagi tentang cinta. Berkebalikan dengan teman-teman yang semenjak nikah menjadi semakin aktif menulis dan mungkin semakin banyak ide.

Dulu, waktu belum nikah, saya punya segudang kosakata indah yang bisa dirangkai menjadi sebuah prosa. Entah kenapa, sekarang kosakata tersebut malah cuma berputar-putar di kepala. Melingkari hati yang selalu berubah warnanya. Mungkin “kata-kata” sementara lupa, bagaimana terangkai agar terlihat manis menjadi sebuah cerita.

Kali ini saya memaksa mereka mulai bergandengan tangan menceritakan apa yang saya rasa.

Continue reading “Partner”

Poem

Janji

Angin berhembus tanpa tujuan
Daun jatuh tanpa rintihan
Walaupun kaki melangkah tak bertuan
Aku tau, kau mengejar impian

Kepada janji aku berkata
Siap ngga siap harus menepati
Kepada hati aku berjanji
Rela ngga rela harus terbuka

Ketika waktu telah berusaha
Melepas hati yang lama setia
Akan ada cerita yang berbeda
Meninggalkan bias tanpa luka

Hargai setiap kecewa
Agar tak melulu soal masa lalu
Karna dalam hening kita bahagia
Melepas bayangan yang telah berlalu

Uncategorized

Bayiku belum pup sudah 4 hari. Aku tidak nafsu makan, tapi tetap gendut. Mana besok kondangan. Sekarang lg di rumah orangtuaku, dan suamiku ngajak pulang besok setelah kondangan. Kembali lagi ke rutinitas sebagai ibu menyusui. Di rumah.

-aku-

Seorang ibu yang tidak sekuat ibuku maupun ibu mertuaku atau ibu-ibu lainnya.